Ku telusuri segala lembah dalam mencari dan menemukan sebongkah batu nisan tak bernama. Kata orang, sang pemiliknya adalah pujangga tak dikenal yang kemudian menjadi korban belenggu ikhtiar tentang arti sebuah makna. Ia terkubur bersama cinta, dan tenggelam bersama asmara yang sering dianggap mimpi jiwa sesamanya...
Aku tersentak! Cukup lama
ku termenung dalam makna sebuah sejarah bagi istilah historis. Balutan
kasih menyentuh jiwaku ibarat sihir abadi sepanjang masa. Aku bak
terbelenggu tiga sihir paling berbahaya, ala Harry Potter!!! Kisahnya
begitu menyakitkan, deritanya begitu menyengsarakan jiwa dan akhirnya
hidupnya membunuh jiwa kemanusiaan manusia walau nyawanya pun sendiri
tak bisa diselamatkannya. Lembah itu begitu misteri....
Tak seorang pung
dapat mencapainya. Di antara semak belukar ku melangkah,.... terkeok
kadang terkapar, terantuk kadang merintih. Nisan itu, oh nisan itu, di
situlah terukir, dan di dalamnya terpatri, atas nama cinta dan asmara di
manakah aksara sebuah awal berawal? Dalam senja engkau menari,
menceritakan cinta dan fenomena.
Bukan fatamorgana atau kamuflase,
tetapi tentang pengalaman dalam rentang waktu dan fajar, saat dan senja.
Nisan itu terkubur dalam kedamaian, meneriakkan seruan yang terngiang
dalam pelukan kabut dan angin muson musiman. Di sana terukir cerita
tentang cinta dalam kependekkan usia.
Di sana terpahat wajah cinta dalam
untaian musim, dan senyuman dalam kewibawaan dan keagungan pluralitas
peristiwa. Sajak cinta menghiasi, raut wajah pucatnya yang tergores
zaman. Dalam pekatnya malam ia bernayanyi sebuah nostalgia sendu kelabu
yang membisu dalam cerita pilu sang waktu...
Di
sanalah ku temukan darah dan air mata, tawa dan kesedihan. Nisan itu
telah berbagi cerita dengan dunia tentang kekuasaan dan keruntuhan. Di
sanalah cinta dikuburkan dan di sanalah cinta disemaikan.
Dalam
kegembiraan cinta menangis, dan dalam tangisan cinta tersenyum.
Sayang..... Kerakusan martabat dan harga diri bagaikan anugerah
terindah Sang Khallik...Nisan itu mengajarkan ketakutan insani akan
ragawi yang mati!!! Nisan itu menorehkan kebijaksanaan dari keutamaan
kehidupan.
Nisan memberi contoh ketakberdayaan dalam kefanaan dan
kebencian dalam senyuman...
Nisan itu.... Bukti Cinta !!!!
0 komentar:
Posting Komentar